LANGKAH JITU SUKSES UN 2011
Ujian Nasional (UN) merupakan moment yang membuat peserta didik, tenaga pendidik dan orangtua peserta didik merasakan suasana yang tegang. Mengapa demikian? menurut penulis, hal ini terjadi dikarenakan masih kurang bagusnya sistem dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Sudah menjadi rahasia umum, mendekati ujian nasional setiap sekolah mengadakan bimbingan belajar intensif. Sekolah "menghalalkan" segala cara agar siswinya lulus 100%. Orangtua peserta didik memasukkan anaknya ke bimbingan belajar di luar sekolah. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika proses kegiatan belajar mengajar sudah berjalan baik di sekolah tersebut.
Dalam tulisan ini, penulis memberikan langkah jitu sukses UN 2011:
1. Pihak Sekolah
Fungsikan tenaga pendidik sesuai dengan akademiknya. sudah menjadi rahasia umum jika banyak guru yang "dipaksa" mengajar mata pelajaran yang bukan menjadi bidang akademiknya. Misalnya Guru dengan ijazah akademik agama mengajar matematika. apapun pasti hasilnya tidak akan maksimal. Susun kurikulum yang mata pelajarannya tidak tumpang tindih, seleksi secara selektif lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan. dan kalau bisa, yang membuat LKS adalah guru mata pelajaran. tidak dibeli dari distributor. Hal ini dikarenakan banyak LKS yang "tidak layak" untuk dipergunakan.
2. Pihak Peserta Didik
Peserta didik harus memiliki niat dan semangat belajar. Gali potensi diri! manfaatkan secara maksimal waktu kegiatan belajar mengajar. Manfaatkan teknologi internet. Buat jadwal belajar seefisien dan seefektif mungkin. Tanamkan optimisme dalam menghadapi ujian nasional.
3. Pihak Orangtua Peserta Didik
Peserta didik masih dalam masa pencarian jati diri. Dalam masa ini, perlu adanya bimbingan, perhatian dan motivasi dari Wali atau orangtua. Selain perhatian, orangtua harus mampu memilih sekolah yang berkualitas agar anaknya benar-benar "diproses" secara baik sehingga kualitas anak menjadi lebih baik.
Selain itu orangtua harus peduli dengan sekolah. Luangkan waktu untuk melakukan komunikasi dengan sekolah.
4. Pihak Pemerintah
Perhatikan sekolah yang memiliki dana yang tidak memadai. Terutama sekolah swasta. Salurkan bantuan dana maupun perlengkapan sekolah. Perbanyak bantuan pembiayaan peserta didik terutama dari kalangan yang tidak mampu. Rekrut pegawai yang benar-benar kompeten dalam bidangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar